Mimpi bertemu dengan wanita tua adalah salah satu kisah urban legend dari Jepang yang datang di alam mimpi dan sebagian besar mimpi ini dialami oleh anak-anak. Dalam mimpi itu dikatakan kalian sedang berdiri di dalam suatu ruangan, dan di sana kalian akan melihat seorang wanita tua yang sedang panik mencari sesuatu, dan ia sedang mengobrak-abrik sebuah laci satu persatu.
Kemudian, pasti kalian akan penasaran padanya, apa yang wanita tua itu cari dan kalian pasti akan bertanya padanya, pertanyaan yang kalian ajukan pasti seperti ini "Permisi nenek, apa yang sedang nenek cari?" setelah kalian memberikan pertanyaan padanya, wanita tua itu akan berbalik menghadap kalian dan mengulurkan tanganya, dan dia berkata "Saya sedang mencari jari kelingking saya yang hilang, apakah kamu bisa menolongku untuk mencari jari kelingkingku yang hilang di laci ini?" setelah wanita tua itu memberikan pertolongan pada kalian, kalian jangan merasa takut ataupun menolak pertolongan darinya dan anggap saja jarinya kelingkingnya masih ada ditanganya. Kemudian ikuti perkataan wanita itu dan berikan pertolongan untuk mencari jarinya yang menghilang.
Konon jika diantara kalian mengalami mimpi ini, segeralah untuk berdoa menurut keyakinan masing-masing, setelah itu segeralah untuk sadar dan bangun dari mimpi ini, karena jika kalian tidak berhasil menemukan jari kelingking dari wanita tua itu, maka kalian tidak bisa bangun dari mimpi ini dan terjebak di dalamnya. Mimpi ini pernah dialami oleh seorang anak di Jepang ia mengalami mati suri selama satu minggu, setelah bangun dari mimpinya ia menangis dan ia menceritakan kepada orangtuanya bahwa ia menemukan jari kelingkingnya, orangtuanya sangat bingung dan tidak mengerti apa yang diceritakan oleh anaknya saat itu, kasus lainya juga pernah dialami oleh seorang remaja di Jepang, bahwa ia menceritakan kepada Ayahnya tentang mimpi yang ia alami semalam, setelah keesokan harinya ia ditemukan tewas misterius ditempat tidurnya tanpa bukti penyebab kematianya.
Source: Group di FB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar